Akan ku ceritakan seperti apa kau dimataku, hingga ku namakan kau "dunia".

Enter Slide 1 Title Here

Enter Slide 2 Title Here

Enter Slide 3 Title Here

Kamis, 21 Mei 2015

Entah sudah berapa puisi ku tulis untuk menceritakan semua tentangmu.
Mungkin tak akan ada habisnya.
Sebab aku ingin selamanya menuliskan tentangmu, tentang kita, tentang cinta.
Semoga kau tak keberatan ya?

Aku gemar menulis pun membaca cerita novel karangan penulis-penulis hebat, karena menurutku penulis itu sangat hebat dan sepertinya kau paham benar kesukaanku.
Setelah aku mencintaimu, penaku benar-benar jatuh hati kepadamu.

Entah.
Aku sendiri juga tidak mengerti mengapa penaku bisa sejatuh hati ini kepadamu.

Dan kamu.
Tersenyumlah untuk dirimu sendiri.
Tak perlu untukku pun, aku tak mengapa.
Karna senyuman kecil yang terias dari wajahmu pun aku sudah amat senang.
Melihat lesung pipit tunggal yang berada di pipi sebelah kananmu.
Sungguh aku merasa tenang jika melihatnya.
Sebab saat ini kita sedang diuji.
Melalui jarak.
Maka dari itu, sejauh apapun kau dari jangkauanku.
Tetaplah tersenyum.
Dan tinggalkan jejak dalam tulisanmu.

Seluka apapun hatimu.
Maafkan aku jika belum sanggup menghadirkan pelukan untukmu.
Saat ini aku hanya bisa memelukmu lewat do’a.

Jika kau begitu merasa hangat, tersenyumlah.
Sebab Tuhan telah menyampaikan salam rinduku untukmu.
Jangan menyerah dengan apapun yang sedang kau hadapi saat ini.

Kuatlah.
Tegarlah.
Aku disini.
Mendoakanmu.
Mendukungmu.
Pun juga mengkhawatirkanmu.

Selama aku belum sanggup hadir ditempatmu berada.
Berjanjilah untuk tetap baik-baik saja.
Tunggulah aku, sampai Tuhan benar-benar memberikan waktu itu.
Dimana kau dan aku, tak lagi perlu bersahabat dengan jarak.
Dimana kau dan aku, hanya sejengkal dari hembusan napas.
Aku percaya sesulit apapun kita, jika kau merasakan tulusnya dari rasaku ini niscaya perasaan itu akan sampai.

kau tahu?
aku menghitung setiap kali pertemuan kita.
pertemuan disengaja maupun tidak.


Menggenggam kamu dalam do’a-do’a ku.
Ingat, aku akan selalu mencintaimu.
Setiap hari.
Setiap waktu :’)

Meskipun kamu, entahlah sama atau tidak.
Terlalu banyak teka-teki.

Tapi aku yakin, rasa yang tulus itu akan sampai kepada pemiliknya.

Kamu, biarkan abadi dalam tulisanku.

Minggu, 10 Mei 2015

Terjebak Istilah “Cinta Dalam Diam”
Renungan “Diam, Inilah caraku mencintaimu karena-Nya”

Hmm, begitulah semboyan yang lagi nge-trend dikalangan para muslimah.
Mencintai dalam diam itu seperti apa sih?
Apakah hanya sebatas memandanginya dari jauh?
Apakah hanya sebatas dengan tidak memberitahukan pada “dia” tentang perasaan kita?
Apakah cinta dalam dia itu, menundukan pandangna saat terlihat tapi curi-curi pandang saat ia sudah lewat?
Apakah cinta dalam diam itu, menghapus namanya dikontak namun mematrinya di otak?
Apakah cinta dalam dia itu, menjaga hijab denghannya di dunia nyata namun melepas semuanaya ketika di dunia maya?
Apakah cinta dalam diam itu, pura-pura benci di dunia nyata tapi kepoin sosmednya setiap saat?
Apakah cinta dalam itu, berusaha menjauhinya namun sms, bbm, komen, chat dengannya hingga larut malam?
Apakah cinta dalam diam itu, berdalih ada keperluan padahal hanya ingin tahu keadaannya?
Apakah cinta dalam diam itu, merahasiakan perasaan namun posting status-status galau saat ddia online, berharap ia membaca?
Apakah cinta dalam diam itu, sok perhatian dengan dalih “kita saudara, sudah selayaknya saling memperhatikan sesama”?
Apa seperti itu yang dinamakan cinta dlam dia?
@tausiyahku

Saat pertama kalinya mata ini bertemu, rasa getar ini tidak bisa ku atur lagi.
Mata ini ingin terus memandangnya. Dan hati ini perlahan ingin mendekatinya.
Mata yang bertemu saat hujan kala jum’at sore itu, rasa yang tumbuh jauh sebelum melihat mata.
Dari awal percakapan itu. Tak ku kira akan seperti ini.
Bahkan perkara alasan, aku tak tahu harus menjawab apa.
Aku mencintainya seperti dalam gelap.
 saat Tuhan mempertemukan kita kembali, dan getar ini. Apa arti dari getar ini? 
 Tuhan, kau Maha Agung kau Maha Tahu dan Kau Maha Segalanya.

Rasa ini tumbuh atas kehendak-Mu, pertemuan kita pun atas takdir yang sudah Kau tulis.

Akan ku serahkan semuanya pada-Mu, atas akhir yang nanti akan ku terima, baik dan buruknya itu untukku, ku yakin Engkau memberikan yang terbaik. Jika memang takdir berlainan dengan inginku, semoga ke ikhlasan ini berpihak kepadaku.




-R-

Popular Posts

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya

RM

Mengenai Saya

Foto saya
Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia

Hallo

the art of overthinking

It cannot be more simple than it is — with life comes all these rapid changes pretty unexpectedly, whether it greets you loudly or tries to ...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

About