Entah sudah berapa puisi
ku tulis untuk menceritakan semua tentangmu.
Mungkin tak akan ada
habisnya.
Sebab aku ingin selamanya
menuliskan tentangmu, tentang kita, tentang cinta.
Semoga kau tak keberatan
ya?
Aku gemar menulis pun
membaca cerita novel karangan penulis-penulis hebat, karena menurutku penulis
itu sangat hebat dan sepertinya kau paham benar kesukaanku.
Setelah aku mencintaimu,
penaku benar-benar jatuh hati kepadamu.
Entah.
Aku sendiri juga tidak mengerti
mengapa penaku bisa sejatuh hati ini kepadamu.
Dan kamu.
Tersenyumlah untuk dirimu
sendiri.
Tak perlu untukku pun, aku
tak mengapa.
Karna senyuman kecil yang
terias dari wajahmu pun aku sudah amat senang.
Melihat lesung pipit
tunggal yang berada di pipi sebelah kananmu.
Sungguh aku merasa tenang
jika melihatnya.
Sebab saat ini kita sedang
diuji.
Melalui jarak.
Maka dari itu, sejauh
apapun kau dari jangkauanku.
Tetaplah tersenyum.
Dan tinggalkan jejak dalam
tulisanmu.
Seluka apapun hatimu.
Maafkan aku jika belum
sanggup menghadirkan pelukan untukmu.
Saat ini aku hanya bisa
memelukmu lewat do’a.
Jika kau begitu merasa
hangat, tersenyumlah.
Sebab Tuhan telah
menyampaikan salam rinduku untukmu.
Jangan menyerah dengan
apapun yang sedang kau hadapi saat ini.
Kuatlah.
Tegarlah.
Aku disini.
Mendoakanmu.
Mendukungmu.
Pun juga
mengkhawatirkanmu.
Selama aku belum sanggup
hadir ditempatmu berada.
Berjanjilah untuk tetap
baik-baik saja.
Tunggulah aku, sampai
Tuhan benar-benar memberikan waktu itu.
Dimana kau dan aku, tak
lagi perlu bersahabat dengan jarak.
Dimana kau dan aku, hanya
sejengkal dari hembusan napas.
Aku percaya sesulit apapun
kita, jika kau merasakan tulusnya dari rasaku ini niscaya perasaan itu akan
sampai.
kau tahu?
aku menghitung setiap kali pertemuan kita.
pertemuan disengaja maupun tidak.
kau tahu?
aku menghitung setiap kali pertemuan kita.
pertemuan disengaja maupun tidak.
Menggenggam kamu dalam
do’a-do’a ku.
Ingat, aku akan selalu
mencintaimu.
Setiap hari.
Setiap waktu :’)
Meskipun kamu, entahlah sama atau tidak.
Terlalu banyak teka-teki.
Tapi aku yakin, rasa yang tulus itu akan sampai kepada pemiliknya.
Meskipun kamu, entahlah sama atau tidak.
Terlalu banyak teka-teki.
Tapi aku yakin, rasa yang tulus itu akan sampai kepada pemiliknya.
Kamu, biarkan abadi dalam
tulisanku.
0 komentar:
Posting Komentar