Angin dan hujan, kolaborasi yang romantis membuat dinginnya
menusuk hingga kebagian terlapis kulit
Seperti rindu dan harapan, kolaborasi yang sempurna membuat
angan tanpa tujuan
Februari yang kusuka tak pernah menjelma menjadi petir yang
menakutkan
Februari yang kusuka tetap saja seperti februari-februari
tahun sebelumnya
Tetapi februari yang kusuka tak pernah tahu ada orang yang
sedang menunggunya setengah mati meski dihajar kalah
Tentang rasa, mungkin kamu takkan pernah mau baca
Maafkan rasaku yang sedikit manja sehingga dia berbisik
melalui kata-kata
Keberanianku hanya sampai disitu, lewat abjad-abjad tak
bersuara aku berani mengutarakannya meskipun kamu tak pernah mau mencerna arti
dari setiap paragraph abjadnya
aku bukan Juliet yang dicintai romeo
Bukan milea yang di rindukan dilan
Bukan sakura yang disukai naruto
Bukan Fatimah azzahra yang dinikahi ali
Bukan starla yang diberi surat oleh virgoun
Bukan starla yang diberi surat oleh virgoun
Bukan april yang diciptakan lagu oleh Fiersa besari
Aku bukan siapa-siapa, pantas saja kamu dingin terhadapku
Tetapi Aneh nya, kenapa aku bisa berkali-kali jatuh cinta
kepadamu
Bahkan tanpa bertemu
Mungkin akan terus begitu
Mesipun kamu terusdiam dan tak mau tahu
Ada yang aku rindukan dibalik kita
Pertemuan mata dan bergetarnya dada
Biarlah, aku tidak memaksa kamu untuk membaca
Terakhir kali aku melihatmu disebuah tempat makan dan disitu
kamu bersama perempuan,
Kamu tahu? Rasaku masih saja sama seperti 9 tahun lalu
Setiap mata bertemu, pasti saja dada bergetar dan tidak bisa
kuaturkan \
Dan lagi aku jatuh cinta kepadamu
Berkali-kali jatuh cinta pada orang yang sama
Sudah 9 tahun setiap aku melihatmu, dan sudah berapa ratus
kali aku jatuh cinta
Mungkin kamu halnya permen yang disukai anak kecil, permen
itu manis tapi itu berbahaya bagi kesehatan gigi, walaupun berbahaya anak kecil
itu akan terus menyukai permen meski ibunya melarang.
Tapi menurutku kamu bukan permen, kamu lebih dari itu. Jika
permen manis, kamu lebih manis. Jika permen berbahaya, kamu lebih berbahaya.
Iya, berbahaya bila sedang marah.
Ah ya, pasti sekarang kamu sedang memalingkan wajah dan
merasa geli melihat abjad tak bersuaraku
Kamu tahu? Ada Fenomena lucu setiap kali aku mengalami jatuh
cinta kepadamu
Seperti kamu yang sedang mendribling bola basket sampai ke
ring dan seperti kamu sedang memukul drum ketika dibagian reff.
Terimakasih telah mengenalkanku kepada dunia. Tempat
orang-orang bebas bersuara.
Memang Dunia kejam. Manusia kejam. Oleh karenanya aku tidak
ingin bertemu dengan banyak manusia. Cukup aku bertemu denganmu, yang bisa
membuat aku jatuh cinta. berkali-kali, tanpa bertemu.
Tanpa sepengetahuanmu, aku menjadi apa yang kamu inginkan
meskipun aku tak pernah diingankan
Kamu tak akan tahu, aku menjadi seperti sekarang ini semata
mata karena ada kamu
Perhatikan baik-baik setiap langkahku. Aku yang menyukai
berbagai macam olah raga, aku yang menyukai music dan aku yang bekerja disebuah
intansi pendidikan.
Kamu, manusia yang membuat aku candu.
padamu aku belajar segalanya. Tentang basket, bola, music
juga cinta. Terimakasih telah membuat hidupku penuh warna.
Biarlah aku terpenjara sendiri oleh rinduku
sempat aku menyicipi cinta yang lain. tetapi rasanya tak
sama seperti aku mencintaimu.
Mungkin aku disini ditakdirkan sebagai orang yang selalu
saja patah hati. Tapi akan ku syukuri.
Setiap aku merasakan patah hati, aku selalu mengingatmu. Tanpa
sadar ternyata aku menajdikanmu tempat pulang, padahal kamu tak ingin ada aku
sebagai penghuni rumahnya.
Oh ya, jangan panggil aku penggemarmu. Tentu saja itu berbeda.
Penggemar dengan orang yang mencitaimu. Penggemar hanya melihat sisi baik dalam
dirimu. Aku sudah mengenalmu 9 tahun, terbayangkan aku menganalmu
sampai sejauh mana? Angka 9 dulu adalah angka favoritmu, apakah sekarang masih
sama? Oleh karena itu akan aku istemewakan diperingatan 9 tahun ini.
Biarlah aku disini melihatmu bahagia dengannya, walaupun aku
berharap-harap ada aku dalam setiap kebahagiaanmu.
Tak usah pedulikan aku, lanjutkan saja bahagiamu.
Sampaikan salamku untuknya. Tak usah cemas, aku takkan
merebutmu dari dia. Sungguh, tak ada niat. Jika ada niat, mungkin sudah dari
dahulu aku merebutmu dari perempuan-perempuan dimasalalumu.
Mengetahui kamu baik saja dan ramah terhadapku, itu sudah
cukup.
Terimakasih karena telah mencintai dan menjaga dia dengan
baik, biar aku urus sisanya.
Surat Untuk Februari
-NurHafifah Sujana-