Akan ku ceritakan seperti apa kau dimataku, hingga ku namakan kau "dunia".

Enter Slide 1 Title Here

Enter Slide 2 Title Here

Enter Slide 3 Title Here

Rabu, 16 Agustus 2017

Untuk apa
Untuk apa
Untuk apa
Untuk apa cinta yang baru?
Itu hanya akan menghadirkan luka yang baru.
Cukup.
Cukup saja aku mempunyai rasa untuk dia.
Dia yang mampu membuatku jatuh hati berkali-kali tanpa bertemu.
Sudah sewindu.
Kamu tetap ada di benakku.
Jatuh cinta untuk dia, luka pun untuk dia.

Minggu, 06 Agustus 2017

Salah gak sih kalo gue butuh pundak. Pundak buat gue ngadu semuanya. Pundak yang gak akan pergi segimanapun gue nyerita. Pundak yang gak pergi saat gue bikin pundak itu basah. Pundak yang mampu tenangin gue. Pundak yang mampu redain tangisan gue dan segala emosional gue.

Setiap hal pasti ada masa dimana bosan dan jenuh. Dan sekarang mungkin gue ngerasain hal itu. Seketika ngerasa jenuh dan bosan sama "sedih". Biasanya gue selalu mengagungkan sedih. Tapi kali ini, gue ngerasa bosen. Gak tau kenapa padahal tadi malem gue ngeliat hal yang nyakitin lah pokoknya kalo diliat dari segi imajinasi gue beberapa hari kebelakang. Nah ini, sama sekali enggak. Padahal jelas-jelas jauh hari gue selalu pengen ketemu dia di jalan sama pacar barunya, dan tadinya gue kira itu salah satu biar gue bisa nangis hebat. Entah, gue pengen nangis, nangis sehebat-hebatnya, dan setelahnya gue bisa menghirup kehidupan segar lagi. Jauh-jauh hari gue bayangin ketemu mereka jalan berdua, sekalinya kemarin ketemu, gue malah ngerasain "biasa aja" kesel gak sih. Gue udah berimajinasi tinggi-tinggi sedrama mungkin, malah hasilnya flat, biasa aja. Sempet gue gemeter pas papasan, dan setelahnya, biasa aja. Garing banget. Tadinya gue kira, gue bakalan nulis puisi hari itu, dan ternyata, gak bisa. Kok ngerasa kesel sendiri. Tapi syukurlah. Gue jadi gak buang-buang tenaga dan pikiran buat nangisin mereka. Tapi gini, malahan sekarang ini gue pengen bahagia. Gue udah bosen sedih. Sedih tuh capek. Capek segala-gala. Tapi disisi lain, gue juga mikir. Bahagia dateng pasti bawa sedih juga nantinya. Dan juga gue bingung harus seneng sama siapa. Sementara sekarang ada yang deketin gue, respon gue malah biasa aja. Tapi gue capek kalo harus ngejalanin cinta diam-diam lagi.
Ada satu orang yang bikin gue kepikiran tiap malem. Tapi gue nyadar diri, gue siapa dia siapa. Tapi, lucu ya. Sedih bisa mempertemukan. Patah hati bisa mempertemukan. Gue, dia, sama-sama patah hati.

Jumat, 04 Agustus 2017

Sudah ku putuskan, bahwa darah tak selalu merah. Darah berubah menjadi orange. Seketika perempuan yang tengah duduk di kursi tunggu menjabarkan pedihnya. Menurutnya, gambaran warna hati yang retak bukan lagi berwarna merah darah, akan tetapi menjadi; orange. Karena ketika perempuan itu melihat apapun yang berwarna orange, hatinya seperti tersayat pisau tumpul nan berkarat.


Kantor Pos Sukabumi, 04 Agustus 2017

15:45

NurHafifah Sujana

Kamis, 03 Agustus 2017

problema kehidupan. ternyata, semua ditakdirkan satu kesatuan.

angkutan umum saja sampai demo saat sumber rezeki mereka diambil oleh satu satu kendaraan lain yang lebih bagus akan pelayanannya.

yang patah hati karena dia lebih memilih yang lain,
apa harus turut serta melakukan demo dan merapatkan barisan dengan semua kaum patah hati?


Peraduan, 31 Juli 2017
13.53
NurHafifah Sujana
Senja pernah menjadi saksi bisu
antara aku dan kamu
dipertemukan, lalu bersatu
meskipun akhirnya kandas dan berlalu
kamu pergi dan tak tahu malu
membuat duniaku gagu
menyembilu.



Peraduan, 27 Juli 2017
19.22
NurHafifah Sujana


Sedang malas-malasnya menulis.
Semacam sedang malas bersedih.
dan juga, enggan membuat kenangan baru.
bukankah menulis melahirkan kenangan baru?
karena; kau bukan kenangan, melainkan, kenyataan.

"aku kehilangan kata-kata setelah tintanya kau ganti dengan air mata."

Peraduan, 17 Juli 2017 
22.26 
NurHafifah Sujana
Minggu lalu.
Rasanya jalan daerah Kota Sukabumi ke arah Kabupaten Cisaat itu sudah bukan milik Pemkot atau Bupati Kabupaten, melainkan milik aku dan dia.

Di setiap Jalan Jenderal Sudirman, Cipelang, Cigunung, Cisaat dan Cibaraja itu serasa jalan milik berdua. Waktu aku sama kamu.

DAN TADI

Jalan-jalan itu serasa milik semua orang. Banyak orang berlalu lalang.

Mungkin bersamamu, aku mendadak menjadi buta.

Peraduan, 08 Juli 2017
22.57 WIB
NurHafifah SUjana
dan kini aku menyadari. bahwa; puisi dan gombalan bisa jadi membosankan.



Peraduan, 05 Juli 2017 19:56 WIB
NurHafifah Sujana

Popular Posts

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya

RM

Mengenai Saya

Foto saya
Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia

Hallo

the art of overthinking

It cannot be more simple than it is — with life comes all these rapid changes pretty unexpectedly, whether it greets you loudly or tries to ...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

About