Akan ku ceritakan seperti apa kau dimataku, hingga ku namakan kau "dunia".

Enter Slide 1 Title Here

Enter Slide 2 Title Here

Enter Slide 3 Title Here

Selasa, 30 Mei 2023

Tiga april dua ribu dua tiga, dua puluh tujuh tahun lalu aku lagi nangis-nangisnya, gak kerasa ternyata aku bisa sampai di detik ini, padahal setiap hari banyak keluhan dan rasanya gak sanggup buat jalanin hari selanjutnya tapi taunya tetep di jalanin. Karena aku percaya Tuhan ga mungkin ngasih suatu hal yang berat kalau hambaNya gak bisa melampui. Ya, aku bisa meskipun sambil nangis-nangis, ngedumel, dan selalu berniat pengen ngeakhirin ini semua soalnya emang sedih banget. Kayak aku selalu rasain itu sendiri, gak bisa cerita ke orang lain karena orang lain itu nganggep aku kuat dan mandiri. Padahal aku rapuh banget, suwer deh. Aku gak punya semangat selain dari diri aku sendiri. Aku bukan orang yang bisa cerita bebas dengan siapa aja bahkan dengan keluarga pun aku jarang cerita, mereka taunya aku baik-baik saja selayaknya anak yang harus nurut dengan keinginan mereka. Aku juga gabisa untuk cerita ke temen, aku bercerita tapi hanya dengan satu orang teman aja ga lebih dan dia udah tau aku sampe akar-akarnya. Dipikir-pikir tahun-tahun kemarin ngelampuin semua sendiri, kok bisa banget ya aku? Soal kerjaan yang terus-terusan dateng tanpa jeda dalam 12 bulan di setiap tahun, apalagi soal asmara yang terus-terusan juga di bantai bertepuk sebelah tangan. Kadang narsis muji diri sendiri, kadang juga ga tahan sama semua ini kok harus aku yang ngalaminnya? Tapi makin dewasa bener-bener makin keras ternyata, aku gatau nanti bakalan sanggup atau engga, semoga bisa dan sanggup karena ada beberapa orang yang harus ku bahagiakan. Tapi kadang pengen ngeudahin kewajiban menafkahi diri sendiri, karena cape banget bener-bener kerasa di umur yang sekarang ini. Dulu perasaan engga deh? Dulu asik-asik aja kalau ada kerjaan yang terus-terusan ngalir, sekarang lebih pengennya kerjaan sedikit, tentram, tidak dibawa ke rumah, damai, udah. Tapi harapan itu musnah sudah, mana bisa aku santai gak mikirin kerjaan setiap hari? weekend apalagi weekday, tengah malam pun mereka mereka semua seenaknya ngasih kerjaan bikin kepalaku overthinking dan tidak tenang. Dinikmati banget dan aku syukuri, kalau gak gitu aku gakbisa juga hidup, banyak hal-hal pusing berarti tandanya masih hidup bukan? Tapi ada satu yang paling ku syukuri selalu di tahun ini, asmaraku sekarang menemukan titik dimana hal yang mungkin sebelumnya aku gak pernah bepikir itu tapi terjadi! Ya! Dia orang yang jadi pusat duniaku selama empat tahun ini! Dia berjalan ke arahku perlahan, dan aku senang! Berkali-kali memastikan apa ini halu? Mimpi? Karena kerjaaanku sebelaga dan aku berpikir yang aneh-aneh? Engga! Ini nyata!!!! Dia ada dia nyata, aku bisa menyentuh mukanya, aku bisa membelai rambutnya, aku bisa memegang tangannya dan aku bisa memeluknya. Ini diluar dugaan, orang yang selama ini sulit aku gapai, dia ada dia memegang tanganku. Beban yang berat di setiap harinya itu memudar, aku bisa dengar ceritanya setiap hari, atau aku bercerita, bikin seluruh beban dalam hidupku seakan ga ada aja. Kayak di waktu, pagi sampai sore bebanku bertumpuk dan ketika menuju malam hari beban itu seakan larut. Terimakasih yaAllah, engkau tau apa yang hambaMu butuhkan. Gak pernah sedikitpun perasaan ini memudar dari tahun pertama sampai hari ini aku menulis, perasaan yang selalu bertambah, aku mencintainya aku menyayanginya selalu.

Popular Posts

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya

RM

Mengenai Saya

Foto saya
Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia

Hallo

the art of overthinking

It cannot be more simple than it is — with life comes all these rapid changes pretty unexpectedly, whether it greets you loudly or tries to ...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

About