syukurku..

Dan tiba dimana rasa ketidak pedulian ku akanmu muncul. Menyerupai kegelapan yang tak ingin lagi aku datangi.

Kini hari-hariku kembali seperti semula. Saat dimana aku tidak mengenalmu. Semua terasa ringan. Dan bibir ku ini tak luput berseri kembali. Tenang yang damai!~

Meskipun terkadang aku kerap kali mengingatmu, tapi bibirku ini yang menjawab, ia mekar dengan senyuman. Sungguh, aku bahagia ketika aku mengingat masalalu dan baru kali ini aku tersenyum ketika mengingatnya tanpa ada rasa penyesalan sedikitpun, SubhanaAllah.

Kehidupanku yang sekarang sangat berbeda dengan yang dulu. kini aku menjelma sebagai wanita karir sekaligus mahasiswa. Banyak yang aku pelajari dari kejadian di setiap harinya, yang membuat pikiranku sering amat berpikir tentang makna dari setiap hari-hariku, dari setiap kejadian yang menimpaku, berpikir sampai hal-hal yang tak masuk diakal menjadi logis, tak heran akhir-akhir ini aku sering merasakan sakit kepala.

Aku belajar menerima sesuatu yang telah Tuhan berikan kepadaku salah satunya nikmat yang Tuhan di setiap harinya. Lalu, ketika ada orang yang bertujuan untuk melindungi ku, membahagiakanku, mencintai dan menyayangiku, aku tak mungkin membiarkannya begitu saja. Jika aku menolaknya dan membiarkannya begitu saja sama saja aku menolak pemberian yang Tuhan berikan kepadaku. Astaghfirullah.

Aku terseyum ketika Tuhan memberikan dia untukku. Sosok yang unik. Dia sabar. Selalu sabar menghadapiku. Berulang kali aku uji kesabarannya, dan dia tetap sabar. Dan setelah sekian lama aku menutup hati, perlahan kesabaran dia dan ketaatan dia kepadaMu meluluhkan hati yang keras ini.

Dengan hadirnya dia dia hidupku, aku tak pernah bosan untuk mengucap rasa syukurku kepadamu setiap hari, menit hingga detik yaAllah. Karena hadirnya dia semua indah.

"Mentari pun muncul setelah sekian lama aku merasakan malam yang begitu panjang."

sederhana dengan kesabarannya.

2 kata 13 huruf

Rianto Ramadan