Pertemuan dua roh yang selama ini di nantikan.
Kala itu mata saling bertemu,
Aku bisu,
Aku gagu,
Dan aku menyesal, mengapa aku tidak mendahului mencairkan suasana.
Padahal hanya sebatas "hai" atau "eh kamu"
Mana mungkin suasana akan mencair ketika hati jelas-jelas bergetar hebat?
Saat itu aku berharap salah satu dariku atau kamu yang akan melantunkan kata sapa, tapi? tidak.
Mungkin kalaupun aku mendahului, aku akan terbata-bata, atau bahkan memperparah suasana.
Padahal aku ingin duduk, berdua, meskipun tanpa sepatah kata, setidaknya kamu ada dan aku akan memperhatikan wajah dan aroma tubuhmu untukku tabung.
Karena aku tahu, aku dan kamu tidak berpeluang untuk sengaja bertemu.
Tapi aku bahagia, lama sekali aku menantikan hari itu.
Pertemuan yang sudah ku tulis di catatan harianku 6 bulan lalu.
Kala itu mata saling bertemu,
Aku bisu,
Aku gagu,
Dan aku menyesal, mengapa aku tidak mendahului mencairkan suasana.
Padahal hanya sebatas "hai" atau "eh kamu"
Mana mungkin suasana akan mencair ketika hati jelas-jelas bergetar hebat?
Saat itu aku berharap salah satu dariku atau kamu yang akan melantunkan kata sapa, tapi? tidak.
Mungkin kalaupun aku mendahului, aku akan terbata-bata, atau bahkan memperparah suasana.
Padahal aku ingin duduk, berdua, meskipun tanpa sepatah kata, setidaknya kamu ada dan aku akan memperhatikan wajah dan aroma tubuhmu untukku tabung.
Karena aku tahu, aku dan kamu tidak berpeluang untuk sengaja bertemu.
Tapi aku bahagia, lama sekali aku menantikan hari itu.
Pertemuan yang sudah ku tulis di catatan harianku 6 bulan lalu.