Aku tak bisa melunakkanmu yang keras dan kamu tak mampu menenangkanku yang berisik. Ah kita, berdua luka, sendiri sepi.
Aku yang mati-matian sibuk berlari ke arahmu, kamu yang mati-matian sibuk berlari ke arah yang lain, sementara dibelakangku ada yang mati-matian berlari ke arahku.
se "lucu" itu, ya?
Entahlah, sekarang ini kamu sedang melihat siapa. Dari gerak gerikmu sepertinya kamu sedang melihat seseorang. apa dia yang akhir-akhir ini membuatmu tertawa? senang? bahagia? semoga seperti itu. Jika memang dengan segala yang ku lakukan adalah bagian dari sebuah ke bencianmu, semoga dengan seseorang itu kamu bisa terlahir sebagai sosok kamu yang utuh dengan kebahagiaan yang sempurna jauh semakin baik.
Jika memang puncaknya harus merelakanmu dengan yang lain, aku bersedia sakit demi mu yang terlahir kembali menjadi sosok sebahagia mungkin.
Tapi meskipun demikian, aku tetap akan menunggumu hingga kamu melihat ke arahku.
Aku yang mati-matian sibuk berlari ke arahmu, kamu yang mati-matian sibuk berlari ke arah yang lain, sementara dibelakangku ada yang mati-matian berlari ke arahku.
se "lucu" itu, ya?
Entahlah, sekarang ini kamu sedang melihat siapa. Dari gerak gerikmu sepertinya kamu sedang melihat seseorang. apa dia yang akhir-akhir ini membuatmu tertawa? senang? bahagia? semoga seperti itu. Jika memang dengan segala yang ku lakukan adalah bagian dari sebuah ke bencianmu, semoga dengan seseorang itu kamu bisa terlahir sebagai sosok kamu yang utuh dengan kebahagiaan yang sempurna jauh semakin baik.
Jika memang puncaknya harus merelakanmu dengan yang lain, aku bersedia sakit demi mu yang terlahir kembali menjadi sosok sebahagia mungkin.
Tapi meskipun demikian, aku tetap akan menunggumu hingga kamu melihat ke arahku.