Disudut kota, di tempat teduhnya hujan dan
panasnya matahari.
Dimana
senja begitu menguning dan kota begitu hening.
Akhir-akhir ini kepala ku
serasa berat, suhu badanku tidak konsisten. Terlalu berpikir keras memang tidak baik. Mungkin karena
pekerjaan ku sedang meledak, cuaca
yang labil dan ditambah
sebuah perselisihan dengan salah satu rekan. Tetapi lebih dari itu, aku nikmati
dengan biasa saja. Tenang dan damai.
Sibuk, sibuk, sibuk. 5 kata
yang menurutku orang-orang akan berbeda persepsi. Nyatanya bulan bulan sekarang
ini kesibukan menghampiri. Meskipun aku sibuk, jangan khawatir. aku tidak
pernah absen untuk memikirkanmu sekaligus membunuh kamu dalam pikiranku.
Sampai sejauh ini aku cukup
keras untuk membunuh kamu dalam pikiranku. Sialnya kamu tak pernah terbunuh.
Bahkan pingsan 1 menit saja tidak pernah. Oke, abaikan saja ini.
"Hari
yang sangat melelahkan. tapi, untuk lelah memikirkanmu, itu tidak akan."
-NurHafifah Sujana Astrajingga-
Dari tahun sebelumnya aku berambisi untuk
membuat sebuah buku kecil karyaku sendiri. Dan sudah siap dibaca pada bulan dan
tanggal kelahiranku di 2016, dimana pada saat itu umurku genap 20 tahun. Ah
betapa tua nya diriku…
Tapi sayangnya itu hanya angan-angan yang belum
bisa tercapai. Nyatanya,pembuatan buku ku sendiri sampai detik ini masih dalam
proses penulisan. Ah, betapa malasnya diriku hanya untuk membuat sebuah karya
diriku sendiri sampai butuh waktu selama ini. Terhalangi oleh pekerjaan dan
tugas-tugas kuliahku. Padahal tidak berat, hanya menulis. tapi sungguh
inspirasi terkadang tidak pengertian. Disaat aku bersemangat untuk menulis dan
waktu luangku masih tersisa, inspirasi itu enggan untuk menghampiri. Inspirasi,
ayolaaah bersahabat denganku! tapi Lain halnya ketika aku sedang sibuk bekerja,
inspirasi datang dengan sendiri nya membuatku tidak fokus untuk melanjutkan
kerja.
Sebelumnya buku yang akan aku rilis itu masih
berbentuk paragraf yang masih jauh sempurna. Aku kebingungan dengan cerita yang
ada di dalamnya. Tadinya aku akan menceritakan sejarah 8 tahun kebelakang
kehidupan ku. namun tidak jadi, karena ada beberapa faktor yang enggan sekali
aku ingati. Mungkin karena terlalu….. ya entahlah…
Aku menulis ini hanya menyenangkan hati,
walaupun buku yang aku impikan tidak jadi, setidaknya aku masih bisa menulis di
blogku. walau hanya beberapa paragraf dan aksaranya pun alakadarnya.
Aku senang dikala sibuk. Karena bisa memalingkan
pikiranku dari kamu.
Tapi nyatanya pikiranku enggan berlama-lama
untuk berpaling darimu. Menyalahkan hati? Tidak. Mensyukuri segala yang Tuhan
berikan saja. Jalani, nikmati, syukuri. Yang Tuhan berikan memang bisa jadi
berlawanan dengan hati, tapi itulah mungkin yang terbaik. Menikmati Anugerah
Tuhan dan belajar mencintainya.
Akhir-akhir ini aku enggan bepergian dengan
siapapun walau memang aku pergi selalu sendiri. Entahlah, aku merasa ingin
sendiri. Pergi ke toko buku sendiri. Makan minum sendiri. Menikmati
kesendirianku. Mencari jati diriku. Tanpa ada rasa yang tumbuh di dalam hati.
Tapi nyatanya? Hati ini enggan untuk menghapus satu nama.
Belakangan ini aku sering ke toko buku, ingin
membeli banyak buku. Tapi sayang, pengeluaranku setiap bulan terlalu banyak.
Dan juga belakangan ini aku lebih mendalami agamaku. Beberapa acara aku hadiri
untuk penyejuk hati. Aku menjadi lebih tenang.
H-3 hari lahirku. Tidak sanggup. sejak dulu bila
hari itu akan datang, rasanya aku ingin melompat dari tanggal itu, "bila
perlu langsung tanggal berikutnya saja!" Aku tidak ingin bersedih-sedih,
menangis-nangis, maka dari itu aku ingin melompat dari hari itu. Tapi
beruntunglah hari lahirku di tahun 2016 ini hari libur dan bulan sibuk, bulan
penuh acara. Mereka akan lupa semua dengan hari lahirku. Sibuk masing-masing.
Aku bukan penggila ucapan atau penggila kejutan, tapi aku hanya tidak ingin
berangan-rangan hal yang tidak akan menjadi nyata. Semoga di malam hari lahirku
aku tidak menangis-nangis seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan aku berharap,
aku lupa dengan hari itu.
Dan satu hal, entah aku harus sedih atau senang.
Mama. Bahkan hari ini baru H-3 tapi mama sudah menyiapkan hadiah untukku. Aku
tidak ingin mereka mati-matian untuk memberi hadiah untukku, mati-matian
memberi kejutan untukku. Bahkan aku berharap kalian lupa dengan hari lahirku.
Aku tidak ingin di ingatkan dengan hari itu. Biar aku yang tau, mereka semua
jangan.
Tahun lalu, mama dan keluargaku memberi kejutan
yang tidak pernah aku pikirkan hingga aku tersedu terharu.. Mungkin tahun ini
mereka tidak akan memberi kejutan yang sama lagi.
Tahun lalu, teman karib ku memberi ku kejutan
beserta hadiah. Mungkin tidak akan terjadi lagi di tahun ini. Karena sekarang
pun aku kehilangan komunikasi dari salah satu mereka. Betapa sedihnya aku
kehilangan salah satu dari mereka yang setiap harinya bersama-sama denganku.
Teman mengadu segala gundah gulana ku!
Tahun lalu, rekan-rekan kerja ku memberi
kejutan. Mungkin tahun ini tidak akan lagi, karena berpapasan dengan
kesibukan-kesibukan yang tidak pernah ada habisnya.
Aku tidak mungkin melanggar dengan apa yang Tuhan tetapkan.
Aku harus mengikhlaskan kamu, walau sesungguhnya harapku tak
kunjung putus dalam do’a.
Saling diam, biarkan ini berjalan meskipun saling bungkam. aku
sudah terbiasa di diamkan.
Aku tau, bahwa kamu tau.
Aku diam karena kamu diam.
Tapi yang harus kamu tau disini, yang dingin bukan berarti tak
bergerak. Bukan berarti tak hidup. Hanya tak nampak bukan berarti tak
bertindak.
Yang kamu tau, aku tak sempurna bidadari. Sehingga kamu pantas
tidak mengacuhkanku. Yang kamu tidak tahu, ibuku mati-matian melahirkanku.
Ya, Mungkin seperti inilah yang Tuhan Tetapkan.
Mah, terima kasih karena sudah rela bersakit-sakit melahirkanku.
31 Maret 2016
H-2 hari lahirku.
Hari lelah. pagi bergegas kerja. mengikuti sholat
duha bersama dan mengaji.lalu, pekerjaan yang menumpuk menanti. mood ku
berubah-ubah. tidak aneh salah satu dari murid ku dan rekan ku ada yang terkena
dengan mood ku yang tidak baik ini, sungguh tak bermaksud seperti itu.
sore-sore setelah pekerjaanku selesai, aku harus
pergi ke kantor pos. ada beberapa hal yang harus aku selesaikan. dan, betapa
pun aku harus pergi dan pulang sendiri berjalan kaki. begini, aku senang ketika
bepergian sendiri. tapi, ada sedikit kesedihan. terlebih aku melihat langit,
langitnya sama seperti hatiku, mendung. ah aku abaikan perasaanku yang sedikit
manja ini.ulang tahun kali ini mungkin tidak akan semeledak tahun kemarin.
pesanan letteringku terpaksa harus di cancel karena ada beberapa faktor. ah,
sudahlah aku tak ingin berharap apapun untuk hari minggu! aku ingin tidur dan
tidak merasakan hari itu. dan lagi aku berdoa, jangan ada tetes tangisan atau
perasaan yang mengundang mataku kembali mengeluarkan air mata.
setibanya di tempat kerja aku bergegas pergi ke
tempat kuliahku karena cuaca yang mulai gelap, sebentar lagi akan turun hujan.
setibanya ditempat kuliahku, lagi-lagi aku harus menunggu dosen hari jum'at
yang entah kapan ia datang. biasanya aku menungggu sembari membaca novel, tapi
kali ini tidak. aku tak punya novel baru, alhasil aku menonton salah satu film
korea yang ditawarkan temanku. ketika aku sedang menikmati film itu, tibalah
dosen dan masuklah kita ke ruang lab komputer. praktik dimulai...
sesekali mataku memalingkan pandangannya dari
monitor keluar pintu. "tak apa melihatnya walau hanya
dari belakang" aku memfokuskan mataku kembali terhadap monitor.
ya, rasanya ada kesenangan tersendiri ketika di beri latihan praktik dan
kita lebih dahulu selesai. aku keluar dari lab dan pergi ke mushola.
aku masuk ke dalam kelas. ternayata, dosen kedua
ku berhalangan hadir. setelah mendengar dosen kedua tidak hadir. salah satu
temanku memegang tanganku, menahanku untuk pulang bersama dia dan kekasih dia.
tidak, bukannya aku menolak niat baik dia. tapi, sungguh jika kalian ada di
posisiku. pasti......ah sudahlah..
aku kembali pulang sendiri. sedikit kesal, teman
karibku yang selalu bersamaku berhalangan hadir kuliah, dia sakit. tapi, lekas
sembuh teman baikku.
malam, hujan dan sendiri. betapapun ketika aku di
dalam angkutan umum, inspirasiku untuk menulis kembali bermunculan. mungkin
pengaruh suasana. ah entahlah tak karuan dengan pagi ini, siang ini, sore ini
dan malam ini.
Aku tidak mungkin melawan ketetapan yang Tuhan
berikan.
segala apapun yang Allah anugerahkan untukku.
harus aku syukuri, nikmati dan cintai.
01
April 2016
0 komentar:
Posting Komentar