Akan ku ceritakan seperti apa kau dimataku, hingga ku namakan kau "dunia".

Minggu, 29 Mei 2016

Mungkin mataku terlalu peka. Sehingga di tempat yang tak di duga sebelumnya, aku selalu berhasil menemukanmu.

Aku selalu melihatnya
Aku selalu menatapnya. tetapi, dia menatap yang lain.
Dia menatap, tapi bukan aku.
Tunggu, sampai mulutku tak lagi gagu. Sampai bicaraku lancar tanpa harus terganggu oleh jantung yang dengan cepat berdebar. Biarkan aku berkreasi sambil membaca situasi, dan selama itu pula biarkan aku menunggumu.
Aku mengerti bahwa adanya rasa bukan untuk diterka, jadi biarlah ia tetap indah sebagai sesuatu yang tak disangka. Suka tidak suka.
Kehadiran rasa ini membuatku tak lekang bersyukur sepanjang waktu. Memang bersyukur itu harus setiap waktu, bahkan setiap saat. Tapi bersyukur disini berbeda karena tiba-tiba aku menyelipkan namamu dalam setiap irama doa ku.

Jangan panggil aku secret admirer-mu, atau pemuja rahasia atau apapun itu untuk sebutan orang-orang sepertiku yang tak berani menatap dari depan dan sibuk mencari di belakang.
Bahkan aku tak berkeinginan untuk menunjukan rasaku. Tak berkeinginan untuk ingin selalu dekat denganmu, dan tak berharap agar kamu mengerti rasaku. Aku terlampau sadar. Siapa aku?
Apalagi sekarang ini aku dan kamu terhalang oleh jarak. Lost communication.
Aku teringat dengan perkataan salah satu penulis favoritku. Fahd pahdepie.

“jangan mengejar-ngejar seseorang. Jangan memohon-mohon. Seseorang yang menghargaimu, seseorang yang layak untukmu, takkan tega membiarkanmu mengejar-ngejarnya dan memohon-mohon kepadanya.”

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya

RM

Mengenai Saya

Foto saya
Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia

Hallo

the art of overthinking

It cannot be more simple than it is — with life comes all these rapid changes pretty unexpectedly, whether it greets you loudly or tries to ...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

About