Akan ku ceritakan seperti apa kau dimataku, hingga ku namakan kau "dunia".

Jumat, 03 Maret 2017

Perempuan itu menatap dengan tatapan kosong,. Iya, akhir-akhir ini dia sering melamun. Di rumah, angkutan umum, tempat makan, tempat kerja dan semua tempat yang ia singgahi. Entah melamunkan apa. Sesekali dia tersenyum dan tertawa, namun akhirnya dia menjadi sosok pendiam kembali. Dia tertawa, dia tersenyum, tapi terlihat sedih. Yang ia rasakan, hatinya seakan mati. Mati untuk percaya lagi, mati untuk jatuh cinta, lagi. Dia sedang menunggu, tapi tidak tahu sedang menunggu apa. Tidak tahu apa atau siapa yang sedang ia tunggui. Jika kehidupan nyata ini seperti dunia dongeng, mungkin akan menemukan judul “seorang putri menunggu pangeran”. Ya, tapi ini nyata. Sangat berbeda dengan dongeng yang di tulis oleh penulis fantasi. Dia tahu betul bahwa ini bukan dongeng. Entahlah, mungkin saat ini dia hanya ingin sendiri. Menikmati setiap butir luka yang ia rasakan. Menikmati sendiri yang memang membuat dia merasa sedih tetapi leluasa. Dia pandai menahan sedih, cukup dengan sebuah guyonan kecil yang membuat dia tidak terlihat seperti bersedih. Mungkin, ia tidak pernah lagi menunjukan kesedihannya, justru dengan menyembunyikan itu dia merasakan sensasi yang lebih lebih. Ketika harus berpura tidak ada apa-apa. Semoga hanya untuk sementara waktu perempuan itu berada pada posisi ini, semoga senyum dan tawa nya kembali seperti semula.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya

RM

Mengenai Saya

Foto saya
Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia

Hallo

the art of overthinking

It cannot be more simple than it is — with life comes all these rapid changes pretty unexpectedly, whether it greets you loudly or tries to ...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

About