saat itu aku gak tau dia siapa, dan aku gak berusaha untuk nyari tau juga, yaudahlah cuma temenan di instagram aja kali sama kayak yang lain, karena emang dunia sosial media gitu kan, berteman di sosmed tapi di dunia nyata engga. cuma aku sering banget liat dia post story tentang kopi, aku saat itu belum terlalu penasaran dengan kopi-kopi itu malah aku gak suka karena kopi menurutku pait dan bikin aku gak bisa tidur, makanya setiap aku ke coffee shop aku gak pernah pesan kopi, kopi adalah list menu yang gak bakalan aku pesan waktu itu.
tapi seiring waktu berjalan, aku dan dia cuma jadi viewers story dan viewers postingan, kita bercengkrama hanya lewat postingan, maksudnya cuma liat postingan lalu "disukai" hanya sebatas itu.
suatu waktu salah satu musisi indie favoritku di undang ke daerahku. oya waktu itu aku sedang terjebak dalam hubungan komitmen toxic yang sebenarnya aku pengen keluar dalam hubungan tersebut dan juga ada beberapa orang yang mencoba mendekat.
aku punya tiket dua kalau gak salah dan itu pemberian dari orang yang nyoba buat deketin aku, salah satu dari kedua orang itu adalah temennya temen aku. padahal aku gak minta atau apapun, tiba-tiba diberi tiket. mau aku tolak, gak enak banget karena udah dibeli. dan aku tau mereka beri itu pasti ada maksud dan tujuan, aku udah mikir aja pasti nanti pas acaranya berlangsung pengen barengan, iya kan? dan aku gak mau. aku bukannya gak bisa milih atau gimana ya, tapi emang gak mau, risih aja gitu kayaknya, terlebih aku gak terbiasa terlalu deket sama laki-laki diluar ikatan hubungan. gak bisa aja gitu.
lalu aku post lah di instastory, aku lupa sih kata-katanya gimana, tapi yang jelas aku menawarkan tiket gratis tapi khusus untuk perempuan, kenapa demikian karena aku gak enak kalau harus nolak ajakan orang yang udah beli tiket, jadi aku berusaha untuk menghadirkan seorang perempuan buat bisa jadi temen aku disana, jadi aku gak sama orang-orang itu juga sih. nah waktu aku post tiket, itu kali pertama kita bercengkrama by direct message dan ada ke anehan, aku membalasnya, yang biasanya aku gak bisa buat bales dm dari orang yang gak ku kenal, ini malah langsung di balas dan biasa aja gak ada unsur jutek-juteknya (karena kalaupun aku bales dm dari org yg gak ku kenal, pasti aku blsnya jutek).
08 November 2018
U : Boleh tuh 1 disumbangin
N : Mau di sumbangin ke perempuan :D
U : Ke lelaki atuh, ke kami haha
N : Haha soalnya biar ada temen cewe
U : Temenan mah sama cowo juga gpp, jadi ke cowo aja Haha
N : Bukannya gitu, yang beliin nya dua duanya cowo masalahnya
U : Bisa dimengerti
N : Yap seperti itulah, maaf ya
U : Santai santai
dan berakhir dengan stiker emoticon.
mau tau apa perasaanku saat itu? aneh sih, ngerasa seneng karena dia dm, padahal isi dm nya biasa aja. tapi aku berusaha buat lupain ke senangan itu, kayak "ah baru kenal" dan sebenarnya aku selalu memerhatikan akun instagramnya, liat dia jadi viewers storyku, gitu aja aneh seneng banget.
oh ya di bulan Desember aku memutuskan untuk keluar dari hubungan komitmen yang toxic itu, sebenarnya hubungan kita bisa banget untuk di selamatkan terlebih kalau inget komitmen kita, tapi aku gak bisa bertahan dengan ke toxic-an itu, aku memilih keluar dan terbebas. Soal orang-orang yang bertujuan mendekatpun aku ngerasa itu biasa aja dan gak aku gubris kalau untuk ke tahap-tahap yang lebih, kalau cuma berteman gakpapa. hari demi hari berlalu kehidupan berjalan semestinya, rasa hampa dan bosan setiap hari semakin menghampiri. ada yang datang tapi gak tau kenapa hati menolak. aku post salah satu Q&A di instastory, beberapa teman menjawab dan salah satunya ada nama dia. Aku kaget, sekaligus senang, berkali-kali aku mengatakan ini aneh ya memang aneh. kok bisa ada perasaan senang ketika instastory ku di notice oleh dia yang bahkan kita dm/an terakhir kali di bulan November 2018 dan ini bulan Januari 2019. aku masih ingat dia memberi ku sebuah pertanyaan dari nomor 1 sampai 30. seketika aku berpikir "kok dia ngasih pertanyaan sebanyak ini? apa dia pengen tau aku?" ya yaa mungkin aku yang terlalu percaya diri, atau karena emang dari awal aku sudah menyukainya?
aku lupa jawabanku saat itutapi kalau gak salah aku jawab "terlalu panjang jika ku jelaskan di story, sepertinya harus berbincang." lalu dia balas dengan dm "mari berbincang" entah apa yang aku rasakan saat itu, seperti dunia baru untukku menghampiri dengan senyuman.
13 Januari 2019
U : Mari berbincang
N : siap berbincang
U : iya dong harus berbincang sama bu guru
N : haha hayu mari
U : iya nanti kalau kamu dan aku ada waktu luang
N : Baiklah, kita tunggu si luang
U : Iya semoga siluang cepet ketemu
N : Aaamiin, agar bisa bersatu
U : Semoga bersatu ya
N : semoga ya
U : semoga yang disemogakan tersemogakan
N : hahaha baik kakak
U : kayaknya aku ade kelas deh mbak wk
N : Ya gakpapa, biar lebih sopan aja wk
U : lah kesopanan mbak haha
N : Iya, biar tambah akrab
U : Iya dong harus akrab, follow-followan gaakrab mah gak asik haha
N : Iya numpang liat story doang mah buat apa ya haha
U : Iya gak asik itumah wk
Padahal dari percakapan diatas itu aku memberikan sebuag clue.
Akan dilanjut nanti..
0 komentar:
Posting Komentar