Kemarin sore, aku mencoba memberanikan diri datang ke tempat yang dulunya tempat itu membuatku nyaman karena ada salah seorang temanku yang menginginkan aku untuk mendengarkan ceritanya. Belum sampai tempatnya aja pikiran udah ke mana-mana,
"apa masih sama?" lalu kaki ku berjalan ke arah kasir memesan salah satu minuman yang biasa aku pesan sekaligus dengan cemilannya.
posisi badanku memiring melihat setiap sudut tempat duduk, seketika udara yang ku hirup, suasana yang terekam oleh kedua mataku seakan "asing" terlebih ketika aku memesan, orang-orang yang biasa ada di tempat itu semua tidak ku kenal. Aku merasa datang ke sebuah tempat asing, padahal hanya sebelas hari aku gak kesana, semua berputar dan aku gak kenal dengan tempat itu. Rasanya.... sedih, dan air mata gak sengaja keluar. Kalau sepi kayaknya akan menangis hebat, tapi untungnya ramai. Aku benci suasana seperti ini. Tempat yang biasanya aku betah berlama-lama di sana,tempat yang seisinya ramah dan baik, tidak ada es batu, dan cemilan yang biasa ku pesan berbeda bentuk potongan.
Gak ada yang memihak, gak ada lagi yang tersisa. ini seperti gak adil.
Tujuh hari sebenernya cukup buat self-healing, tadinya ngerasa udah berdamai dengan semuanya, menerima semuanya, ternyata butuh waktu lagi, walaupun aku tau seiring berjalannya waktu semua keadaan akan seperti biasa lagi.
0 komentar:
Posting Komentar