Kemarin sore aku mengunjungi salah satu daerah yang tidak asing juga bagiku karena beberapa kali aku pernah melewati jalanan itu. Daerah sana memang terkenal dengan udara dingin, mungkin sebab itu juga badanku merasa tidak baik ketika bangun pagi tadi. Aku lupa memakai jaket, minum air putih juga makan. Aku memang tidak bisa kalau tidak makan nasi, aku juga tidak bisa kalau kedinginan. Tapi aku sangat menyukai es batu, dan kata orang-orang sih aku menyukai orang yang rata-rata mempunyai sikap dingin. Iya, aku mengakui itu.
Dia dingin, sangat dingin, entah hanya kepadaku atau memang begitulah sikapnya. Tapi dia pernah mengatakan bahwa dia memang seperti itu dan aku menyukainya.
Beberapa hari yang lalu aku mendengar bahwa dia sedang dekat dengan seorang perempuan. Entah kenapa, selalu saja ada orang yang memberitahuku, padahal aku tidak memintanya. Katanya, dia sangat menyukai perempuan itu, dan seketika aku mengerti sebab dia sangat dingin terhadap ku dan tidak mau membuka hati, ternyata ada seorang perempuan dalam hatinya. Aku mendengar cerita bahwa dia sangat akrab dengan perempuan itu, aku yang selalu ingin akrab disetiap pertemuan, yang selalu ingin berbagi senyum canda tawa disetiap pertemuan, sepertinya aku kalah telak dengan perempuan itu.
Terlintas dalam pikiranku bahwa sepertinya perempuan itu baik, perempuan cantik juga manis, mampu mencairkan dia yang beku, mampu merubah suasana hati dia menjadi ceria, tidak seperti aku yang bertemu saja aku harus menghela nafas berkali-kali, menyapa saja harus berpikir kata-kata apa yang harus aku keluarkan ketika menyapa, belum lagi aliran darah yang tiba-tiba mengalir cepat sampai jantung tidak bisa diatur menyebabkan getaran yang bikin keadaan jadi kaku.
Berkali-kali aku bercermin dan mengutuk diri sendiri, seorang perempuan seperti ku yang banyak sekali kekurangan pantas saja dia tidak mau melihat ke arahku. Aku merasa tidak pantas.
Dalam penantianku selama ini, berkali-kali aku selalu merasa tidak pantas dan berniat untuk berhenti. Ini sudah kali keberapa dan aku merasa belum bisa untuk berhenti.
Tetapi aku merasa di titik lelah. Aku lelah dengan ini semua. Aku capek. Tapi aku tidak tau bagaimana harus berhenti.
Nama dia selalu ada disetiap hal-hal dikepala ketika berpikir, dan juga hati. Setiap waktu, detik, menit, jam, nama dia selalu ada dan tidak pernah absen.
0 komentar:
Posting Komentar