Akan ku ceritakan seperti apa kau dimataku, hingga ku namakan kau "dunia".

Enter Slide 1 Title Here

Enter Slide 2 Title Here

Enter Slide 3 Title Here

Rabu, 16 Desember 2020

 

Bagaimana? Sudah membaik? Lama tidak mendengar kabarmu. Baik-baik selalu, ya? Jangan lupa sehat dan senangnya, dijaga. Jangan sampai gak seimbang. Apa rambutmu sudah Panjang? Tolong tetap seperti itu, jangan dipotong ya? Aku suka melihatnya. Maaf mengatur. Oiya, Lama tidak bertemu, aku sudah tidak mencarimu lagi, aku bisa menahan itu semua, dan ku pikir itu tidak apa-apa. Silahkan kamu hilang semaumu, aku sangat mengerti. Butuh rehat ya? Gakpapa, rehat sejenak. Lama pun gakpapa juga sih. Terserah, semaumu. Tapi jangan lupa Kesehatan dan asupan makanannya, pola hidup sehat dimasa pandemic seperti ini harus selalu dijaga. Ya tadinya aku gak percaya dengan virus ini, tapi setelah ku lihat dengan kepalaku sendiri ternyata benar-benar ada. Terlalu sering begadang juga gak bagus, aku sudah tidak pernah tidur lebih dari jam 10 malam, sebuah kemajuan bukan? Oiya aku sudah tidak menangis lagi setiap malam, bahkan aku tidak bisa menangis lagi. Tapi sesekali kalau dirasa ada sesuatu hal yang sangat berat, aku menangis, tapi tidak sesering dulu. Aku senang karena bisa mengatur emosiku sekarang. Banyak banget hal yang terjadi setelah aku tidak pernah lagi mendengar kabarmu, ya setelah kamu hilang aja. Berat, kadang sampai aku ngomong sendiri dan bilang  “coba kamu ada disini” padahal aku tau kalaupun kamu tidak hilang, ya semua akan berjalan sebagaimana mestinya, kamu dengan kamu sendiri dan aku dengan hal-hal beratku Jadi gimana ya, gak tau deh hal-hal kecil tentangmu sekalipun sekecil debu, itu tuh berarti banget bikiin hal beratku yang tadinya 100 minimal hilang 50% nya. Seberarti itu kamu bagiku. Masih sama sejak dulu tidak bisa bebas cerita ke orang lain, dan memaksa diri untuk ngelewatin itu semua sendiri padahal sebenernya hal itu tidak bisa dilakukan sendiri. Jujur, berat banget sampai aku sakit dan rehat dari semuanya, karena ku pikir aku harus rehat, aku harus pergi “ada yang salah sama diri aku”, aku harus self healing, aku hilang dan gak mau diganggu. Semua akun sosial media aku non aktif. Tapi rehatnya tidak cukup, kurang lebih 7 hari dan selama 7 hari itu bisa dibilang rehatku gagal karena banyak sekali gangguan dari yang orang-orang kantor lamaku datang langsung ke rumah, orang-orang dikantor baruku susah komunikasi denganku sampai  teman dan keluarga katanya jengkel karena menghubungiku sangat susah. Aku gak benar-benar healing, aku di ganggu mereka. Padahal tadinya aku pengen hilang sebulan bahkan lebih, tapi ternyata sulit, terlebih aku “kerja” sampai aku sempet pengen pergi jauh dan meninggalkan semuanya, aku pengen lari dari hal-hal beratku karena sudah teralu Lelah untuk menghadapi, bosen gak sih hadapin terus, kali-kali pengen nyobain juga rasanya gimana lari dan pergi, tapi ya itu hanya sebatas keinginan yang pada akhirnya aku menghadapinya. Maaf ya aku jadi cerita. Banyak banget sebenernya hal yang pengen diceritain. Selalu inget ini ya, kalau kamu butuh orang buat cerita, butuh orang buat nemenin kamu dan kalau suatu waktu kamu ngerasa sendiri, aku ada buat kamu, mungkin kamu ga mengharapkan aku ada. Atau mungkin kamu mengharapkan orang lain. Tapi, aku sukarela menawarkan diri. Biar setiap kamu rasain hal berat kamu gak terlalu sakit. Inget ya, aku ada buat kamu, selalu. Makasih udah lahir ke bumi dan bikin aku seneng, hope to see u soon!

 

 

                                                                                                                                               I miss you,

 

                                                                                                                                                Nure

 

 

                                                                                                                                               

Senin, 20 Juli 2020

tadi pagi bangun dengan keadaan masih ingin lama-lama tinggal dalam mimpi, aku memimpikannya. dia sangat jelas, mataku gak pernah berhenti buat natap dia, bola matanya, hidungnya, bibirnya, rambutnya yang ia biarkan tidak dicukur, aku jatuh cinta lagi berkali-kali. apa arti mimpinya?
kali ke berapa aku memimpikannya, dalam satu minggu bisa beberapa malam berturut-turut aku memimpikannya. entah karena perasaan kangen, atau apa? kalau bertemu secara nyata kadang aku memerhatikannya beberapa detik dan bergumam "dia yang ada dalam mimpi, aku ingin sebentar saja memeluknya dan rambut yang sengaja tidak ia cukur itu aku ingin membuat rambutnya berantakan."
lalu ketika aku terbangun, suhu tubuh ku dan semua tubuhku masih belum ada perubahan dari hari kemarin, padahal obat sudah ku minum tapi belum ada perubahan. kemarin pagi saking pusing dan lemas sampai pingsan didepan rumah, lalu dipaksakan kerja, di kantor nahan sakit sambil kerja, tapi daripada di rumah istirahat, cuma tidur, lebih baik keluar sampai lupa kalau aku sedang sakit.
tapi gara-gara mimpi semalam aku jadi ingin mengunjungi  salah satu kedai yang aku dan dia bertemu disana dua minggu kebelakang, apa aku ke sana aja ya? tapi.. aku takut badanku tiba-tiba merengek, tapi aku pengen kesana..
Baru saja telah melihat videonya bernyanyi sambil bermain gitar. Dan ya, kenapa air mata selalu keluar setiap liat video dia bernyanyi sambil bermain gitar?
kayak ngerasa jauh banget, jauh buat menggapainya. Dia, seseorang yang bahkan tidak bisa ku gapai. Kayak ngerasa gak pantes buat dia, kayak ngerasa cuma pengganggu di hidupnya, kayak ngerasa benalu, kayak ngerasa orang termenyedihkan se dunia. Dia yang sedang mengharapkan orang lain, dia yang sedang berjuang untuk orang lain, dia yang sedang menantikan orang lain. Di hidupnya, aku sama sekali tidak di butuhkan. Aku harus pergi, demi bahagianya, demi dia baik-baik saja. 

Minggu, 19 Juli 2020

Minggu pagi bangun tidur tubuh mulai merasakan hal-hal yang berbeda dari biasanya. Suhu badan panas, tenggorokan sakit, pilek, dan migrain. Aku baru ingat sepulang malam kemarin hanya meminum air putih satu gelas lalu tertidur dan tidak makan, padahal terakhir makan nasi itu sabtu siang pukul dua belas lalu sore hari memakan es krim dan roti sambil mendengar tentang cerita temanku. Sore itu pukul 17:30 aku bersama temanku sepakat untuk mengunjungi sebuah tempat, gak mengunjungi sih tapi hanya melewati. Aku berusaha menemani temanku yang suaasana hati dan pikirannya sedang tidak baik. Sebenarnya hampir 3 minggu ini pikiran dan hatinya tidak baik, dan sebisa mungkin aku selalu berada di sisinya. Aku dengar ceritanya, aku mencoba memahami segala isi hati nya, sedih sih ketika ngeliat teman dekat dengan dunianya yang sedang tidak baik, berasa ikut sedih dan juga sakit, sampai aku pun mengeluarkan air mata, rasanya aku gak mau liat teman-temanku merasakan sakit hati atau bersedih akibat orang-orang di dunianya, ngerasa gagal jadi seorang teman kalau ada salah satu temanku bersedih hati. Aku coba menenangkan, memahami, menyimpulkan segala sesuatu dari sudut yang terbaik, walau memang kenyataan yang dia terima sangat sulit, aku gak tau rasanya kayak gimana, tapi aku mencoba untuk menenangkan hatinya. Tugasku mengembalikan senyumannya apapun itu caranya. 
Kemarin sore aku mengunjungi salah satu daerah yang tidak asing juga bagiku karena beberapa kali aku pernah melewati jalanan itu. Daerah sana memang terkenal dengan udara dingin, mungkin sebab itu juga badanku merasa tidak baik ketika bangun pagi tadi. Aku lupa memakai jaket, minum air putih juga makan. Aku memang tidak bisa kalau tidak makan nasi, aku juga tidak bisa kalau kedinginan. Tapi aku sangat menyukai es batu, dan kata orang-orang sih aku menyukai orang yang rata-rata mempunyai sikap dingin. Iya, aku mengakui itu.
Dia dingin, sangat dingin, entah hanya kepadaku atau memang begitulah sikapnya. Tapi dia pernah mengatakan bahwa dia memang seperti itu dan aku menyukainya.
Beberapa hari yang lalu aku mendengar bahwa dia sedang dekat dengan seorang perempuan. Entah kenapa, selalu saja ada orang yang memberitahuku, padahal aku tidak memintanya. Katanya, dia sangat menyukai perempuan itu, dan seketika aku mengerti sebab dia sangat dingin terhadap ku dan tidak mau membuka hati, ternyata ada seorang perempuan dalam hatinya. Aku mendengar cerita bahwa dia sangat akrab dengan perempuan itu, aku yang selalu ingin akrab disetiap pertemuan, yang selalu ingin berbagi senyum canda tawa disetiap pertemuan, sepertinya aku kalah telak dengan perempuan itu. 
Terlintas dalam pikiranku bahwa sepertinya perempuan itu baik, perempuan cantik juga manis, mampu mencairkan dia yang beku, mampu merubah suasana hati dia menjadi ceria, tidak seperti aku yang bertemu saja aku harus menghela nafas berkali-kali, menyapa saja harus berpikir kata-kata apa yang harus aku keluarkan ketika menyapa, belum lagi aliran darah yang tiba-tiba mengalir cepat sampai jantung tidak bisa diatur menyebabkan getaran yang bikin keadaan jadi kaku.
Berkali-kali aku bercermin dan mengutuk diri sendiri, seorang perempuan seperti ku yang banyak sekali kekurangan pantas saja dia tidak mau melihat ke arahku. Aku merasa tidak pantas.
Dalam penantianku selama ini, berkali-kali aku selalu merasa tidak pantas dan berniat untuk berhenti. Ini sudah kali keberapa dan aku merasa belum bisa untuk berhenti.
Tetapi aku merasa di titik lelah. Aku lelah dengan ini semua. Aku capek. Tapi aku tidak tau bagaimana harus berhenti. 
Nama dia selalu ada disetiap hal-hal dikepala ketika berpikir, dan juga hati. Setiap waktu, detik, menit, jam, nama dia selalu ada dan tidak pernah absen.

Kamis, 16 Juli 2020

Rabu, 15 Juli 2020

dua ribu delapan belas bulan september, cuman aku gak inget tanggal berapa. waktu itu aku liat salah satu akun instagram adik kelas ku dan liat postingan yang ditandai, aku liat ada akun kelasnya dan gak tau kenapa aku pengen liat akun itu. aku buka akun instagram kelasnya lalu melihat salah satu foto, aku klik namanya (karena fotonya ditandai ke akunnya) aku liat akun instagramnya yang ternyata salah satu teman kami sama. aku liat foto-fotonya, entah apa yang aku rasain tanpa basi basi aku follow dia, dan gak lama dari situ dia follow back aku. inilah awal mula dari semuanya.
saat itu aku gak tau dia siapa, dan aku gak berusaha untuk nyari tau juga, yaudahlah cuma temenan di instagram aja kali sama kayak yang lain, karena emang dunia sosial media gitu kan, berteman di sosmed tapi di dunia nyata engga. cuma aku sering banget liat dia post story tentang kopi, aku saat itu belum terlalu penasaran dengan kopi-kopi itu malah aku gak suka karena kopi menurutku pait dan bikin aku gak bisa tidur, makanya setiap aku ke coffee shop aku gak pernah pesan kopi, kopi adalah list menu yang gak bakalan aku pesan waktu itu.
tapi seiring waktu berjalan, aku dan dia cuma jadi viewers story dan viewers postingan, kita bercengkrama hanya lewat postingan, maksudnya cuma liat postingan lalu "disukai" hanya sebatas itu.
suatu waktu salah satu musisi indie favoritku di undang ke daerahku. oya waktu itu aku sedang terjebak dalam hubungan komitmen toxic yang sebenarnya aku pengen keluar dalam hubungan tersebut dan juga ada beberapa orang yang mencoba mendekat.
aku punya tiket dua kalau gak salah dan itu pemberian dari orang yang nyoba buat deketin aku, salah satu dari kedua orang itu adalah temennya temen aku. padahal aku gak minta atau apapun, tiba-tiba diberi tiket.  mau aku tolak, gak enak banget karena udah dibeli. dan aku tau mereka beri itu pasti ada maksud dan tujuan, aku udah mikir aja pasti nanti pas acaranya berlangsung pengen barengan, iya kan? dan aku gak mau. aku bukannya gak bisa milih atau gimana ya, tapi emang gak mau, risih aja gitu kayaknya, terlebih aku gak terbiasa terlalu deket sama laki-laki diluar ikatan hubungan. gak bisa aja gitu. 
lalu aku post lah di instastory, aku lupa sih kata-katanya gimana, tapi yang jelas aku menawarkan tiket gratis tapi khusus untuk perempuan, kenapa demikian karena aku gak enak kalau harus nolak ajakan orang yang udah beli tiket, jadi aku berusaha untuk menghadirkan seorang perempuan buat bisa jadi temen aku disana, jadi aku gak sama orang-orang itu juga sih. nah waktu aku post tiket, itu kali pertama kita bercengkrama by direct message dan ada ke anehan, aku membalasnya, yang biasanya aku gak bisa buat bales dm dari orang yang gak ku kenal, ini malah langsung di balas dan biasa aja gak ada unsur jutek-juteknya (karena kalaupun aku bales dm dari org yg gak ku kenal, pasti aku blsnya jutek).

08 November 2018 
U : Boleh tuh 1 disumbangin
N : Mau di sumbangin ke perempuan :D
U : Ke lelaki atuh, ke kami haha
N : Haha soalnya biar ada temen cewe
U : Temenan mah sama cowo juga gpp, jadi ke cowo aja Haha
N : Bukannya gitu, yang beliin nya dua duanya cowo masalahnya
U : Bisa dimengerti
N : Yap seperti itulah, maaf ya 
U  : Santai santai 

dan berakhir dengan stiker emoticon.
mau tau apa perasaanku saat itu? aneh sih, ngerasa seneng karena dia dm, padahal isi dm nya biasa aja. tapi aku berusaha buat lupain ke senangan itu, kayak "ah baru kenal" dan sebenarnya aku selalu memerhatikan akun instagramnya, liat dia jadi viewers storyku, gitu aja aneh seneng banget. 
oh ya di bulan Desember aku memutuskan untuk keluar dari hubungan komitmen yang toxic itu, sebenarnya hubungan kita bisa banget untuk di selamatkan terlebih kalau inget komitmen kita, tapi aku gak bisa bertahan dengan ke toxic-an itu, aku memilih keluar dan terbebas. Soal orang-orang yang bertujuan mendekatpun aku ngerasa itu biasa aja dan gak aku gubris kalau untuk ke tahap-tahap yang lebih, kalau cuma berteman gakpapa. hari demi hari berlalu kehidupan berjalan semestinya, rasa hampa dan bosan setiap hari semakin menghampiri. ada yang datang tapi gak tau kenapa hati menolak. aku post salah satu Q&A di instastory, beberapa teman menjawab dan salah satunya ada nama dia. Aku kaget, sekaligus senang, berkali-kali aku mengatakan ini aneh ya memang aneh. kok bisa ada perasaan senang ketika instastory ku di notice oleh dia yang bahkan kita dm/an terakhir kali di bulan November 2018 dan ini bulan Januari 2019. aku masih ingat dia memberi ku sebuah pertanyaan dari nomor 1 sampai 30. seketika aku berpikir "kok dia ngasih pertanyaan sebanyak ini? apa dia pengen tau aku?" ya yaa mungkin aku yang terlalu percaya diri, atau karena emang dari awal aku sudah menyukainya?
aku lupa jawabanku saat itutapi kalau gak salah aku jawab "terlalu panjang jika ku jelaskan di story, sepertinya harus berbincang." lalu dia balas dengan dm "mari berbincang" entah apa yang aku rasakan saat itu, seperti dunia baru untukku menghampiri dengan senyuman.

13 Januari 2019
U : Mari berbincang 
N : siap berbincang
U : iya dong harus berbincang sama bu guru
N : haha hayu mari
U : iya nanti kalau kamu dan aku ada waktu luang
N : Baiklah, kita tunggu si luang
U : Iya semoga siluang cepet ketemu
N : Aaamiin, agar bisa bersatu
U : Semoga bersatu ya
N : semoga ya
U : semoga yang disemogakan tersemogakan
N : hahaha baik kakak
U : kayaknya aku ade kelas deh mbak wk
N : Ya gakpapa, biar lebih sopan aja wk
U : lah kesopanan mbak haha
N : Iya, biar tambah akrab
U : Iya dong harus akrab, follow-followan gaakrab mah gak asik haha
N : Iya numpang liat story doang mah buat apa ya haha
U : Iya gak asik itumah wk

Padahal dari percakapan diatas itu aku memberikan sebuag clue. 

Akan dilanjut nanti..

Senin, 13 Juli 2020

Seharusnya bukan jilid tujuh, melainkan jilid sembilan mungkin. Beberapa tulisan aku arsipkan, karena emang ngerasa yaudahlah jangan di post di blog. 
Sampai kapan ya? Sampai kapan apa? Segalanya. Lingkunganku sekarang berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Sementara sampai saat ini aku masih gak berani untuk sekedar bertanya soal hatinya. Lancang gak sih kalau aku pengen tau sebenarnya ada aku atau engga? Lancang gak sih kalau aku pengen tau kesempatan itu ada atau engga buat aku yang entah itu kapan? Lancang gak sih kalau aku pengen tau ada ga di setiap harinya dia inget aku walau hanya sekali?
Jujur, masih belum bisa di setiap hariku buat gak inget dia. Akugak tau kenapa, mungkin itu juga alasan kenapa aku bisa sampai segininya sama dia. Aku mengerti dia, dia gak suka kalau aku bahas soal ini. Mungkin aku akan terus dihantui rasa penasaran akan semua pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat aku tanyakan. Temanku sampai heran, kok bisa aku menyukai dia yang bahkan komunikasi aja paling sekali dua kali, ketemu pun jarang. Aku cuma bisa senyum. Cuma aku yang rasain karena mereka gak tau kalau sebenernya segala hal apapun tentang dia bikin aku seneng. 
Kepribadian dia yang bikin aku penasaran, yang entah dia itu sebenarnya orangnya seperti apa. Matanya yang segaris, rambutnya yang aku suka ketika dibiarkan tidak di cukur. Senyumnya yang bikin aku seneng sekaligus deg degan. Cara dia berpakaian, cara dia menatap, cara dia menyapa, cara dia mengajakku bercanda dan segala hal tentang dia bikin aku jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama dan di waktu yang sama. Aku masih ingin melihat dia lebih lama lagi. Harapanku tidak pernah berubah adalah diberi waktu setidaknya satu hari untuk bisa menghabiskan waktu satu hari itu bersama dia. Entah itu hanya sekedar mengelilingi jalanan, pergi ke toko buku, diam di tempat yang hening, atau pergi ke sebuah kedai memesan kopi sambil bercerita banyak hal yang telah dia lalui, aku ingin mendengar dia bercerita. Walau dia pernah mengatakan akan mengelilingi kedai denganku, kurasa aku tidak perlu  untuk mengelilingi semua kedai, cukup satu dan aku bisa berlama-lama dengan dia sambil bercerita, kalaupun dia tidak ingin bercerita, aku yang akan bercerita tentang bagaimana dia di mata ku, atau kalaupun aku tidak bercerita, tidak apa-apa untuk hanya sekedar diam asal dia ada di dekatku utuh dan baik-baik saja. Aku mencintai segala hal tentang dia, aku mencintai dia. Cuma di sini aku berani mengatakannya, karena dia tidak akan membacanya.
Pagi ini merasa perlu bersyukur, lebih dari yang bisa ditebak. Mulai berhenti mencemaskan dunia dan isi kepala sendiri, sebab hari ini aku merasa ada yang harus aku cari. Namun, entah apa. Terkadang aku hanya ingin menemukan diri sendiri di mata seseorang.
Kemarin sore, aku mencoba memberanikan diri datang ke tempat yang dulunya tempat itu membuatku nyaman karena ada salah seorang temanku yang menginginkan aku untuk mendengarkan ceritanya. Belum sampai tempatnya aja pikiran udah ke mana-mana, 
"apa masih sama?" lalu kaki ku berjalan ke arah kasir memesan salah satu minuman yang biasa aku pesan sekaligus dengan cemilannya. 
posisi badanku memiring melihat setiap sudut tempat duduk, seketika udara yang ku hirup, suasana yang terekam oleh kedua mataku seakan "asing" terlebih ketika aku memesan, orang-orang yang biasa ada di tempat itu semua tidak ku kenal. Aku merasa datang ke sebuah tempat asing, padahal hanya sebelas hari aku gak kesana, semua berputar dan aku gak kenal dengan tempat itu. Rasanya.... sedih, dan air mata gak sengaja keluar. Kalau sepi kayaknya akan menangis hebat, tapi untungnya ramai. Aku benci suasana seperti ini. Tempat yang biasanya aku betah berlama-lama di sana,tempat yang seisinya ramah dan baik, tidak ada es batu, dan cemilan yang biasa ku pesan berbeda bentuk potongan. 
Gak ada yang memihak, gak ada lagi yang tersisa. ini seperti gak adil.
Tujuh hari sebenernya cukup buat self-healing, tadinya ngerasa udah berdamai dengan semuanya, menerima semuanya, ternyata butuh waktu lagi, walaupun aku tau seiring berjalannya waktu semua keadaan akan seperti biasa lagi. 

Kamis, 09 Juli 2020

Tujuh hari mencoba menerima “semuanya”. Dalam tujuh hari itu ada satu hari di mana aku melakukan siklus tahun kemarin dan itu kerasa banget seolah balik lagi di tahun kemarin dan aku gak mau sampai terjadi lagi. Di mana aku mencari hal yang gak semestinya aku cari. Angkutan umum + lagu di headset + jalanan adalah kolaborasi yang  sangat apik! Gak kerasa air mata jatuh sedikit sampai derasnya. Aku menikmati itu. Seperti kehilangan untuk yang ke beberapa kalinya padahal apa yang hilang? Aku berusaha untuk melerai apa yang ada dalam pikiran dan hati. Sampai pada satu titik aku bisa untuk ber pura-pura. Aku hanya perlu ber pura-pura terlihat baik-baik saja. Iya, aku hanya perlu itu. Meskipun gakk mudah, aku harus mencobanya. Satu yang terlintas dalam kepala, “apa ini saatnya aku berhenti?” Apa mengalah adalah pilihan terbaik? Karena Bahagianya bukan aku, orang yang dia mau bukan aku, lalu apa gunanya aku? Aku harus melepas seseorang yang bahkan belum aku gapai? Seseorang yang mungkin sebenarnya risih atas kehadiranku di setiap hrinya yang selalu mengganggunya, aku tau diri, aku tidak pantas untuknya, ah aku ini apa? Kekuranganku yang sangat banyak ini pantas saja dia sama sekali tidak pernah melihat ku untuk menoleh aja kayaknya dia gak akan pernah mau. Maaf karena telah mengganggu harimu, terima kasih karena pernah baik. 

Selasa, 07 Juli 2020

Gatel pengen nulis di sini tapi di tahan-tahan, padahal kalau mau nulis ya nulis aja ya? terlalu malu dan terlalu takut banyak hal. hmm... hari ini lumayanlah semua telah berdamai walau belum sepenuhnya. Self Healing dengan caraku sendiri, meskipun caranya aneh sih. Tapi lumayan mampu membuat aku melewati semua ini tanpa ada orang yang tau di beberapa hari ke belakang aku mengalami hal yang gak mudah. Hari-hari yang bikin mata sensitif banget, tapi dari situ aku mengerti diriku sendiri, hari-hari yang sepenuhnya untuk diriku sendiri, beribu kali bertanya sama diri sendiri. Soal siklus tahun lalu yang sebenarnya sangat aku takutkan dan sekarang harus aku hadapi, lagi. Sampai di detik ini aku gak tau harus menulis apa lagi, masih 

Rabu, 24 Juni 2020

Panas.. dingin.. suhu tubuh tiba-tiba panas dan udara terasa dingin. Apa gara-gara kurang tidur? Entah. Kemarin malam bahagia sekali rasanya, bahagia banget. Sampe mood bahagianya kerasa. Hal-hal kecil yang bikin bahagia. Gak luput dari rasa syukur, bersyukur untuk hari kemarin, hari ini dan selanjutnya. Aku tau setiap perkataan dia cuma candaan, tapi gak tau kenapa seneng aja, sampe senyum-senyum sendiri dan ngerasa ada di kehidupan baru. Padahal cuma; “ini love buat nur” dan “jangan terlalu banyak makan es, nanti kamu sakit.” Paragraf sederhana tapi bikin aku berkali-kali lipat bersyukur.. seneng.. gak bisa di ungkapin.. kalau orang lain yang bilang gak se seneng ini loh.. ini dia. Rasanya gakmau ganti hari, pengen bisa berhentiin waktu, gakpapa aku di sana sendiri gak ngapa-ngapain, tapi bikin tenang juga senang karena ada dia, meskipun gak ngobrol banyak. Udah satu tahun lebih nyelepin nama dia di setiap do’a sehabis sholat, gak pernah bosen. Kalau waktu berdo’a tiba-tiba nangis itu tandanya apa ya? Tiap nyeritain dia waktu berdo’a tuh kadang air mata tiba-tiba jatuh. Aku terlalu menyayangi dia. Setiap hal yang aku lakuin yang berhubungan sama dia selalu hati-hati banget, takut aku bikin kesalahan lagi. Aku tau, aku bukan apa-apa di mata dia, aku yang banyak kekurangan ini kok kurang ajar  ya pengen ada terus di pikiran dia? Maaf emang gak tau diri ya aku ini. Aku punya banyak hal yang suatu hari ingin aku ceritain, setiap hari sebelum dia tidur, kalau boleh. Aku gak tahu kenapa sedari sekarang, aku merasa cuma dia yang boleh denger ceritanya, apa dia berkenan?
Pernah gak setiap ketawa sama temen-temen itu bukan sebenar-benarnya ketawa, aku ketawa tapi rasanya gak enak aja gitu, kayak ada sesuatu yang ditutupin. Kalau lagi sama temen-temen pasti ada ketawanya, aku yang selalu receh ketawa keras kadang ketawa sendiri ngetawain hal yang sebenernya gak lucu lucu banget, padahal kalau boleh di bilang sebenernya aku rapuh, aku gak setangguh orang-orang kira, aku gak se mandiri yang oranga-orang katakan, aku gak se kuat yang mereka bilang. Aku juga gak bisa tangguh dan kuat.
Kadang hal-hal aneh selalu terpikiran. Lebih baik kehilangan karena seseorang dipanggil Tuhan atau kehilangan seseorang bersama yang lain? Tiap hari mikirin itu. Dua-duanya bikin sedih. Aku harus merelakan yang belum sempat aku miliki. Tapi aku gak bisa kalau dia gak ada di dunia ini. Aku takut hal-hal yang gak di inginkan terjadi, aku selalu pengen tau setiap hari, tentang apa nafasnya masih sama? Apa matanya masih bisa mengedip? Apa dia masih bisa kentut? Apa suhu tubuhnya maish normal? Apa rambutnya masih bisa di sisir? Apa hidungnya ada bulu hidung? Yang terpenting aku selalu pengen tau di setiap bangun tidurnya, apa dia bahagia dengan apa yang di miliki saat ini?  Apa dia selalu menyiapkan hati yang kuat untuk menjalani hari-harinya?
Aku menyayangi dia, aaku harus bagaimana? Aku buntu..

Senin, 22 Juni 2020

Malem-malem kayak gini tu kepala selalu perang. Pikiran ke mana-mana, banyak ketakutan yang bikin minder. Kalau di bilang, aku tau semuanya kok, aku tau resiko yang akan aku dapetin. Kepalaku udah memanajemen itu semua. Aku tau peluang keberhasilan aku berapa dan peluang gagal itu berapa. Tapi ini kan hanya sekedar teori, teori yang mutlak dan umum sih sebenernya. Kalau bicara hati nurani kan gak bisa di kalahin sama teori manapun. Kita punya Tuhan yang Maha Pengatur segala isi hati. Aku selalu berpikir, aku salah gak sih.. aku salah gak sih masih nunggu sampe sekarang padahal dia aja kayaknya gak peduli itu? Gak ada yang salah sebenernya, cuma dalam hal ini pasti ada sesuatu yang ingin di gapai atau di tuju sehingga salah satu nya pasti ada yang harus berkorban dan berdarah. Aku masih percaya dan yakin kalau dia itu suatu saat kayak semula entah itu kapan atau berapa tahun lagi, tapi aku sangat yakin, entah keyakinan itu datangnya dari mana, tapi aku yakin banget. Dia itu sebenarnya baik dan hangat. Hanya memang posisi kita sekarang yang beda. Aku cuma perlu nunggu, entah akan datang keajaiban atau tidak.
Baru dapat kabar pacar salah satu temanku meninggal, kok kayak berasa ikut sedih juga ya? Kasian. Gak kebayang sesedih apa jadi temanku. Setiap postingan story nya sedih banget, sedihnya menular. Aku jadi ngerasa beruntung banget karena menyanyangi seseorang yang masih ada di bumi. Dia masih bernafas, dia masih bisa aku lihat. Tadi sore aku liat story whatsappnya, dia nyanyi, dan aku tiba-tiba keluar air mata, bukan air mata sedih, tapi seneng bisa denger suaranya, seneng banget.. dia gak akan tau aku seseneng apa setiap dia bikin video nyanyi sambil mainin gitar, disitu pula air mata aku pasti jatuh. Se enggaknya aku bisa liat dia dan denger suaranya dalam video itu. Lagu yang sering dia nyanyiin dan kayaknya dia lagi seneng lagu itu “Pamungkas - One Only” tiap di manapun aku denger lagu itu pasti inget dia. Bukan cuma lagu itu sih, kayaknya setiap lagu yang ku dengar selalu berakhir inget dia. Jangankan lagi denger lagu, lagi gak denger lagupun terus lagi di tempat ramai atau lagi di ke adaan mendesak sekalipun kepalaku berhasil nemuin dia. Aku gak tau ini kenapa. Apa aku sakit? Kayaknya setiap aku liat sesuatu pasti bayangan dia itu selalu ada. Sebenernya aku pengen ceritain dari awal, dari awal di tahun 2018, di hari itu waktu aku menemukan akun instagramnya dan tanpa berpikir panjang langsung aku follow. Aku ceritain nanti. Aku bakalan ceritain itu.

Minggu, 21 Juni 2020

Pagi-pagi buka mata yang ada di kepala siapa? Hmm... dari kemarin pengen ke sana, tapi....
Berkali-kali hati bilang “jangan” , kenapa? Karena ngerasa gak enak selalu ke sana,
Padahal mereka juga bodo amat kali ya, terus kayaknya dia juga gak peduli mau ada aku atau engga.
Apa hari ini ke sana aja gitu ya? Tapi gak enak.. sering banget mikirin hal-hal yang kayak gini..
Waktu belum ada pandemi apalagi. Sebenernya terserah aku mau ke sana tiap hari juga kan ya?
Dan jangan peduliin perkataan orang lain juga. Mereka juga kayaknya bodo amat kan kalau aku ke sana terus? Iya kan? Kan bukannya kita harus ke tempat di mana tempat itu yang bikin nyaman kita, ya kalau aku nyaman di sana, gimana? Aku nyoba ngopi di mana-mana, gak se nyaman di sana, terlebih nyaman pas lagi sendiri. Di sana tuh bisa sampe ber jam-jam lebih dari dua jam bisa di sana padahal gak ngapa-ngapain, se nyaman itu. Kalau di tempat lain gak lebih dari 30 menit udah langsung pulang. Sebenernya ada dua tempat yang bikin betah banget, di sana dan ada satu lagi tempat yang terbuka dengan alam yang ngingetin aku dia, tempat di mana tahun lalu aku nyari dia. Entah itu emang nyaman karena suasananya yang hangat, atau karena ada dia, tapi kayaknya dua duanya. Dulu waktu pandemi baru-baru dateng, aku sampe bilang nanti kalau pandemi selesai, aku bakalan ke tempat itu tiap hari dan gak akan mikirin perkataan orang atau ngerasa gak enak, tapi nyatanya aku masih aja ngerasa gak enak sampe sekarang. Tapi ada yang unik sih, gak seperti ke tempat yang lain, tiap mau ke sana, dada selalu bergetar hebat dan tiba-tiba tangan tremor, ini pengen ketawa sih, lebih tepatnya ngetawain diri sendiri. Kok sampe gini terus? Ber kali-kali ke sana kayaknya gak pernah gak ngerasain kayak gitu, pasti aja kayak gitu. Mau banget ke sana, tapi aku malu, sendiri terus..

Sabtu, 20 Juni 2020

Eh.... malam tadi salah satu fitur whatsapp "online" "sedang mengetik" hilang ya? Yaaah.. apalah dayaku yang tiap waktu selalu liatin whatsapp dia online atau engganya tapi gak berani chat duluan, terus tiba-tiba fitur online nya hilang, berasa.... ah.... sudahlah memang gak ada yang memihak, sampe whatsapp pun ikut-ikutan gak memihak, rese sih. pfft... apalagi tiap tengah malem kalau gak bisa tidur, buka whatsapp ya cuma buat liat kontaknya online apa engga, pernah beberapa kali ngetik pesan tapi beberapa kali dihapus lagi dan berujung gak dikirim. Padahal cuma ngetik "Belum tidur?" gak penting sih emang isi chatnya makanya aku hapus dan gak ku kirim, yaudahlah liat online aja udah cukup, berharap lebih dari itu tuh kayak gak tau diri aja gitu, apalagi kalau misal jadi dikirim, terus dia sengaja gak buka chatnya apalagi kalau gak dibalas dan dibaca aja, terlebih kalau dibalas dan cuma berujung "iya" atau sekedar emot, yaudah deh cuma bisa liatin aja kontak whatsapp nya sampe ketiduran. Ini asli loh, tiap pagi pas buka kunci hp kadang suka kaget sendiri kok langsung isi chat sama dia padahal emang malemnya aku pelototin sampe ketiduran.
Aku pengen tau siapa yang ada di pikiran dia sekarang, yang memenuhi setiap sudut kepala dan juga hatinya, apa perempuan itu bersikap baik ke dia? semoga baik, kadang aku penasaran tiap dia bikin story whatsapp kayak yang nunggu orang, "sebenernya siapa?" antara pengen tau dan gak mau tau, kalau aku tau, apa aku siap? Kadang suka berpikiran yang engga-engga, kayak suatu saat dia pasti nunjukin perempuan yang dia suka atau bahkan mereka udah jalin hubungan, terus ketemu di kedai, aku sendiri dan dia sama perempuan itu, aku takut.. takut banget.. makanya dari sekarang nguatin diri sendiri kalau seandainya itu terjadi, aku harus bahagia, harus seneng, harus kasih selamat, harus berdoa yang terbaik buat mereka.
level benci dia udah berapa persen ya sekarang.. kalau dihitung dengan angka sampe seratus, kayaknya udah batas akhir. kapan ya aku bisa terlihat baik di mata dia? kayaknya tiap ketemu, kebodohan selalu menghampiri. Iya, aku bodoh setiap kali ketemu. tiap aku ngelakuin hal yang bodoh yang dia tau, aku selalu benci dengan diri sendiri, mengutuk diri sendiri. Aku pengen cerita salah satunya, tapi aku takut.. nanti ku ceritakan kembali...

Kamis, 18 Juni 2020

Hai.. tiga kata yang sulit sekali ku ucap ketika pertemuan itu datang. Sebenernya gak susah, bukan gengsi juga, tapi lebih kepada "sungkan". Ya, kenapa sungkan? ada banyak alasannya. Salah satunya yaitu karena aku memiliki rasa bersalah yang besar, kesalahan yang membuat aku seperti ini, kesalahan yang membuat dia kayaknya benci aku juga, kesalahan yang seharusnya tidak menjadi kesalahan tetapi ku pikir aku telah bersalah, karena hati yang ku punya ini tidak sopan dan se enaknya memberi ruang utuh untuk dia yang padahal dia juga gak butuh itu dan gak minta itu. Dia sebenarnya butuh itu, sangat butuh, tapi bukan dalam diri aku. Aku mengerti dia, aku mengerti perasaannya seperti apa, dia gak mau aku. Lalu bagaimana dengan aku? aku yang keras kepala, aku gak minta untuk dibalas juga, tapi kadang sangat ingin dibalas. Aku yang berusaha untuk menggapainya nyatanya dia sangat sulit ku gapai. Tapi aku percaya, dia baik, sangat baik, aku tau dia gak sengaja bikin keadaan kayak gini. Bikin diri dia terlihat jahat. Aku yang berisik, dia gak suka dengan segala keberisikanku. Aku mengerti, dia hapus nomorku, dia sembunyikan aku dari aktifitasnya di instagram cuma karena gak mau aku ikut campur. Aku gak marah, cuma sedih aja. Yaudah sedih aja gitu. Tapi sampe gak bisa tidur sih, kepikiran harus minta maaf dengan cara gimana. Sampe pernah waktu itu beberapa bulan gak ketemu dengan keadaan yang kacau banget karena sikap dia yang berubah seratus delapan puluh derajat dan aku kebingungan gak tau harus gimana lalu bertemu dan akhirnya aku bisa tidur cepat. Aku gak tau ini kenapa, tapi kalau ketemu meskipun gak ngobrol dan cuma liat aja itu udah cukup, udah bikin seneng. Aku lagi bosen atau lagi banyak masalah, pasti mampir ke tempat dia, itu tu kayak udah aja gitu berasa hilang semua beban. Tapi kadang sih ngerasa sakit di setiap pertemuannya, karena sikap dia kadang bertolak belakang. Tapi gak papa, aku kan cuma butuh liat dia aja, urusan sakit hatinya aku emang udah jadi resiko. Selalu berdoa buat dia supaya tetap hidup di bumi, hadirkan segala hal-hal yang buat dia tetap tersenyum karena aku suka ketika dia tersenyum dan gak mau liat dia sedih, tapi aku sedih kalau yang bikin dia bahagia itu bukan aku. Masih banyak lagi ceritanya, nanti satu persatu aku ceritakan..

Popular Posts

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya

RM

Mengenai Saya

Foto saya
Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia

Hallo

the art of overthinking

It cannot be more simple than it is — with life comes all these rapid changes pretty unexpectedly, whether it greets you loudly or tries to ...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

About